info bisnis gratiss

WirausahaKontak Jodoh Mobil Bekas Bisnis Dahsyat tanpa modal

Sabtu, 10 September 2011

Pare



Nama umum
Indonesia:
 Pare, paria
Inggris:
balsam-pear, bitter gourd
Melayu:
Peria
Vietnam:
muop dang, kho qua
Thailand:
mara, phakha, maha
Pilipina:
ampalaya, amargoso, paria, palia
Cina:
ku gua, foo gwa

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Violales
                             Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
                                 Genus: Momordica
                                     Spesies: Momordica charantia L.

Uraian :
Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak. Batang berusuk lima, panjang 2-5 m, yang muda berambut rapat. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua. Taju bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit. Warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, keras. Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya besar dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit. Untuk memperoleh buah yang panjang dan lurus, biasanya pada ujung buah yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila digunakan untuk pengobatan. Daun dan buahnya yang masih muda dimakan sebagai lalab mentah atau setelah dikukus terlebih dahulu, dimasak sebagai sayuran, tumis, sambal goreng, gado-gado, dan sebagainya. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk membunuh serangga. Perbanyakan dengan biji. 

Tanaman atau buah pare memang dikenal sangat pahit rasanya. Namun, dibalik rasa pahit itu ternyata tersimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Buah pare, mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna. Daunnya mengandung momordisina, momordikna, karantina, resin, dan minyak lemak. Akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid dan asam momordial.
Khasiat buah pare diantaranya dapat merangsang nafsu makan, menyembuhkan penyakit kuning, memperlancar pencernaan, sampai sebagai obat malaria. Daun pare berkhasiat menyembuhkan diare pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, menurunkan panas, mengeluarkan cacing kremi, dan juga dapat menyembuhkan batuk.
Selain serat, buah pare juga banyak mengandung vitamin C, karoten dan kalium. Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk mengatasi sembelit. Karotin dapat meningkatkan aktivitas mata, yang artinya buah pare dapat mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan, kaliumnya berfungsi mengatasi peyerapan natrium (garam) berlebihan sehingga berkhasiat mengatasi tekanan darah tinggi.
Vitamin C dalam buah pare juga berfungsi menjaga kecantikan kulit atau mencegah kerusakan kulit dari paparan sinar matahari. Bijinya juga merupakan antioksidan yang cukup kuat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan dan penyumbatan arteri serta stroke.
Tidak disangka buah pare ini banyak mengandung khasiat yang dapat melindungi tubuh kita… 
Tanaman Pare terkenal karena buahnya yang pahit. Pare (Momordica charabtia) berasal dari kawasan Asia tropis. Pare, paria , pepareh, atau parea, sudah tersebar di pelosok daerah. Pare tergolong tanaman semusim yang dapat dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara dan biasa ditanam di lahan pekarangan/tegalan/sawah bekas padi sebagai tanaman sela pada musim kemarau.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam 100 gram buah Pare mengandung: kalori (29,00 kal); lemak (0,3 gram); protein (1,1 gram); karbohidrat (6,6 gram); kalsium (45 miligram); fosfor (64 miligram); zat besi (1,4 miligram); vitamin A (180,00 SI); vitamin B (0,68 miligram); vitamin C (52,0 miligram); air (91,20 gram).

Selain itu buah Pare mengandung fitokimia, lutein, likopen, kalium, karotin, albiminoid dan zat warna. Daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin dan minyak lemak. Pada bagian akar mengandung asam momordial dan asam oleo nolat sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid dan asam momordial.

Begitu banyak zat-zat yang terkandung dalam Pare tetapi hanya sedikit yang diketahui mengenai manfaat Pare. Pare dapat merangsang nafsu makan, mengatasi sembelit, dan memperlancar pencernaan karena adanya serat, vitamin C, karotin, dan kalium.

Kandungan senyawa fitokimia, lutein dan likopen pada Pare berkhasiat sebagai anti kanker, dan anti virus, manfaat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker tetapi bagi yang sehat pun dengan mengkonsumsi pare dapat mencegah kanker. Dibanding brokoli, pare mengandung kadar beta karoten dua kali lipat lebih banyak. Beta karoten sangat baik untuk membasmi sel kanker, juga menghambat serangan jantung. Kalium yang terdapat pada pare untuk mengatasi konsumsi Natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

Kadar Kalsium pada Pare tergolong sangat tinggi sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa yang tinggi dapat dicegah sehingga kadar gula darah menjadi normal/terkontrol. Dengan demikian Pare sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Vitamin C yang terkandung dalam Pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah sehingga dapat menjaga kecantikan kulit.

Meskipun Pare bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan bergizi tinggi sebaiknya jangan diberikan pada anak dan wanita hamil karena anak masih rentan dikhawatirkan kadar gula anak akan turun. Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan karena mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.
          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar